Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Melansir France 24, pengunjuk rasa menuntut pemerintah menurunkan harga bahan bakar yang meningkat tajam sejak 2020 dan membuat mereka kesulitan. Harga solar sekitar 3,78 liter untuk saat ini seharga 1,9 dolar AS (Rp28 ribu) diminta turun menjadi 1,5 dolar AS (Rp22 ribu), sementara harga bensin untuk sekitar 3,78 liter seharga 2,55 dolar AS (Rp37 ribu) diminta turun menjadi 2,1 dolar AS (Rp31 ribu).
Pada tahun lalu CONAIE juga memimpin protes kenaikan terhadap harga bahan bakar. Protes tersebut telah menjadi kerusuhan dan menimbulkan bentrok dengan polisi, yang membuat puluhan orang ditangkap.
Untuk menghentikan protes itu pemerintah Lasso pada bulan Oktober tahun lalu menetapkan harga bahan bakar tidak akan naik lagi, yang merupakan harga saat ini. Pemerintah kemudian terus melakukan pembicaraan dengan kelompok pribumi dan lainnya, tapi gagal meredakan ketegangan.
Merespon permintaan pengunjuk rasa, Francisco Jimenez, menteri yang bertugas mengelola negosiasi, mengatakan kepada wartawan bahwa banyak tuntutan telah dipenuhi, seperti harga bensin yang tidak naik dalam enam bulan dan pemerintah telah memberikan bantuan dalam bentuk kredit, dikutip dari Reuters.