Lahan pertanian di Desa Kabar Kecamatan Sakra Lotim saat ditanami padi (IDN Times/Ruhaili)
Di sektor pertanian, program Pinky Rudal (Pengering Padi Siasat Perubahan Iklim), binaan Fuel Terminal Maos, membantu ratusan petani dari kelompok kawisata melalui penggunaan alat pengering padi berbasis energi terbarukan.
Alat ini dapat mengurangi waktu pengeringan dari tiga hari menjadi beberapa jam, meningkatkan kualitas gabah, serta menjawab tantangan perubahan iklim akibat curah hujan tinggi yang tidak menentu. Dampaknya langsung terlihat dalam peningkatan harga jual dan penurunan tingkat kerugian hasil panen.
"Sementara itu, Integrated Terminal Cilacap mengembangkan program pepes sega k cap, yang telah mengolah 13,5 ton ikan rucah menjadi pelet ramah lingkungan sejak pertama kali dijalankan," ungkapnya.
Adapun inovasi senopati mampu mempersingkat proses sortir ikan dan sampah dari tiga jam menjadi satu jam, sedangkan alat sega rahardja dapat menghemat hingga Rp1.160.000 per bulan dalam biaya pakan bagi nelayan.
"Dari total 980 nelayan di Kelurahan Kutawaru, program ini mulai memberikan manfaat nyata bagi komunitas pesisir yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Selain itu, sebanyak 135 kilogram mikroalga telah diolah menjadi bahan campuran pelet, menambah nilai ekonomis dari potensi lokal yang sebelumnya belum dimanfaatkan," tuturnya.