Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Bakhtiyar Efendi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah mengantongi kontrak proyek infrastruktur senilai Rp5,54 triliun di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).

Sekretaris Perusahaan, Bakhtiyar Efendi membeberkan, nilai tersebut terdiri dari 10 kontrak proyek infrastruktur.

"Yang pasti kita memang membidik kita punya kompetensi, kita punya sumber daya, dan kita bisa efisien kerjakan itu. Kita tidak langsung pengin semuanya, kita selektif yang kita punya kompetensi," kata Efendi dalam media briefing di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

1. PT PP bangun Istana Presiden di IKN

Sejumlah alat berat membuka akses jalan di lokasi segmen tiga di kawasan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/2/2022). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Efendi mengatakan, salah satu proyek yang akan dibangun PT PP adalah Istana Presiden dan juga sejumlah bangunan lain di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

"Yang paling besar pasti istana presiden, kantor presiden, jalan tol, rusun IKN, pengembangan KIPP," tutur Efendi.

2. PT PP bidik proyek-proyek jangka panjang

Jalan tol Medan-Tebing Tinggi, Sumatra Utara. (ANTARA/Septianda Perdana)

Efendi mengatakan, PT PP banyak membidik proyek-proyek infrastruktur jangka panjang. Mengingat tahun depan akan ada pergantian presiden, maka perusahaan melihat proyek jangka panjang akan memberikan kepastian lebih.

"Dengan adanya kontrak multiyears tersebut, menjamin proyek pembangunan di IKN secure hingga tahun depan, walaupun ada peralihan presiden," ucap Efendi.

3. PT PP kantongi kotrak baru Rp22,5 triliun hingga pertengahan 2023

Ilustrasi pekerjaan proyek.(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Hingga Agustus 2023 ini, PT PP mencatatkan kontrak baru senilai Rp22,5 triliun. Angka tersebut tumbuh 40 persen secara year on year (yoy).

Adapun sepanjang 2023 ini, perusahaan membidik kontrak senilai Rp34,5 triliun. Efendi mengatakan, pihaknya optimistis mencapai target tersebut.

"Seperti strategi umum yang diterapkan perusahaan-perusahaan, dimana kita ada kekuatan, di situ banyak peluang dan kita perkuat di sana. Tapi yang memperlemah, kita kurangi," ujar Efendi.

Editorial Team