Jalan Tol Bali-Mandara dilengkapi dengan PLTS. (dok. PT Bukit Asam)
Apollonius menjelaskan, ekspansi bisnis PTBA ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT) terus bergulir. Pihaknya terus melakukan transformasi melalui diversifikasi bisnis untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang terintegrasi dan berkelanjutan.
PTBA pada 17 April 2023 lalu menyepakati kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan HDF Energy yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan energi terbarukan, salah satunya hydrogen fuel.
HDF Energy dan PTBA menjajaki
kerja sama pengembangan infrastruktur hydrogen fuel berskala besar di wilayah operasi PTBA sebagai upaya pengurangan emisi karbon.
"Infrastruktur ini dapat menyediakan energi hijau yang stabil dan berkelanjutan, yang dibutuhkan untuk operasi PTBA sendiri atau dijual ke pasar," tuturnya.
PTBA juga turut berpartisipasi dalam upaya pengurangan emisi karbon global dengan sinergi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam pengembangan PLTS berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group.
Perusahaan ikut membangun PLTS Jalan Tol Bali Mandara yang telah diresmikan pada 21 September 2022 lalu. Sebelumnya, PTBA telah membangun PLTS di Bandara Soekarno Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).
Pada tanggal 24 Februari 2023 lalu PTBA dan Jasa Marga melakukan MoU untuk Pengembangan PLTS di wilayah jalan tol lainnya yang berada di dalam pengelolaan Jasa Marga Group.
"Perpanjangan MoU ini merupakan wujud kolaborasi dan sinergi BUMN yang berkelanjutan dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon global, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060," tambahnya.