Indonesia Millennial Report - Financial Preference
Lebih dari separuh generasi milenial lebih memilih properti harga di bawah Rp1 miliar. Khususnya, harga properti di bawah Rp400 juta menyumbang 25,0 persen, sedangkan harga berkisar antara Rp400 juta hingga Rp 1 miliar mencapai 32,3 persen.
Di antara generasi milenial yang disurvei, 89,2 persen memilih untuk pembayaran KPR (KPA/KPR), 5,0 persen metode cicilan pilihan, dan 5,8 persen memilih untuk membayar tunai.
Berdasarkan Flash Report Resale Price Index dari 99 Group, harga properti di Indonesia telah menunjukkan tren peningkatan sejak Januari 2020. Secara keseluruhan, antara Januari 2020 hingga Juli 2023, Indeks Harga Jual Kembali Indonesia mencatat kenaikan signifikan sebesar 10,5 persen.
Meskipun secara umum trennya terpantau demikian, masing-masing kota menunjukkan tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda. Misalnya Medan mengalami peningkatan cukup besar sebesar 18,5 persen, disusul oleh Bekasi sebesar 15,6 persen, dan Tangerang sebesar 14,9 persen.
Sebaliknya, beberapa kota mencatat tingkat pertumbuhan yang lebih moderat, termasuk Surakarta sebesar 3,5 persen, Denpasar sebesar 4,3 persen, dan Surabaya sebesar 5,3 persen. Kesenjangan dalam tingkat pertumbuhan ini mencerminkan beragam dinamika pasar properti Indonesia berbagai daerah dan pusat kota.
Pada paruh pertama 2023, kota-kota tersebut memiliki median harga properti tertinggi terutama terletak di DKI Jakarta. Secara khusus, ini
kota-kota termasuk Jakarta Pusat dengan harga rata-rata sebesar Rp6,5 miliar, Jakarta Utara Rp4,3 miliar, Jakarta Selatan sebesar Rp3,4 miliar, dan Jakarta Barat sebesar Rp2,5 miliar.
Selain Jakarta, Surabaya juga menonjol dengan harga rata-rata Rp2,5 miliar. Baik Jakarta maupun Surabaya merupakan bagian integral dari
kota-kota megapolitan Indonesia, khususnya Jabodetabek (terdiri dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dan Gerbangkertosusila (meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).
Kota-kota ini termasuk yang terbesar di Indonesia, bercirikan padat jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi yang dinamis. Mereka mendapat manfaat dari yang kuat infrastruktur dan fasilitas yang lengkap, faktor-faktor yang berkontribusi ke status mereka sebagai kota dengan median harga properti tertinggi.