Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo ketika mengecek stok pupuk di gudang Pupuk Kaltim (dok. Pupuk Kaltim)
Kawasan Industri Pupuk Fakfak yang direncanakan akan berdiri di lahan seluas 500 hektare ini adalah bukti komitmen Pupuk Kaltim dalam mewujudkan ekosistem pertanian berkelanjutan di Indonesia, terutama Indonesia Timur.
Kawasan Industri Terpadu Fakfak nantinya akan menjadi kawasan industri pupuk pertama yang dibuka dalam 40 tahun terakhir di Indonesia. Pembangunan pabrik ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah sekaligus Pupuk Kaltim untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Kehadiran pabrik amonia dan urea di Fakfak nantinya akan menggenjot produksi pupuk yang bisa mendorong upaya mewujudkan swasembada pangan yang menjadi salah satu visi yang termuat dalam Asta Cita pemerintahan baru menuju Indonesia Emas 2045.
Jika beroperasi penuh, pabrik ini diproyeksikan bisa menghasilkan 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia. Dengan nilai investasi sebesar lebih dari satu miliar dolar Amerika Serikat (AS), kapasitas produksi pabrik baru ini nanti bisa memenuhi sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga lima juta ton kebutuhan pupuk nasional.
"Proyek pembangunan pabrik pupuk di Fakfak adalah langkah strategis Pupuk Kaltim untuk mencapai target swasembada pangan, sekaligus pemerataan pembangunan di Indonesia Timur. Kami berkomitmen untuk memastikan seluruh proses ini berjalan dengan baik, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat. Dengan sinergi dan dukungan berbagai pihak, kami optimistis, Kawasan Industri Pupuk Fakfak akan menjadi salah satu penggerak utama swasembada pangan Indonesia," tutur Soesilo.