Jakarta, IDN Times - Meski perang berkecamuk antara Rusia dengan Ukraina, Rusia masih tetap mengirim pasokan gas ke negara-negara Eropa. Tapi setelah mendapatkan banyak sanksi, Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Rabu (23/3/22), menolak pembayaran gas dengan mata uang selain rubel.
Putin tidak akan berkompromi dalam pembayaran dengan mata uang lainnya termasuk dolar dan euro. Pemimpin Rusia itu akan tetap melanjutkan kontrak pengiriman pasokan gas ke 'negara-negara yang tidak bersahabat' tapi sistem pembayarannya akan berubah dengan mata uang Rusia.
Rusia adalah salah satu eksportir terbesar pasokan energi. Eropa adalah salah satu konsumen utama mereka selain China. Produk ekspor gas alam Rusia sendiri adalah salah satu yang terbesar di dunia, jauh di atas Amerika Serikat (AS) dan Qatar.