Rakerkonas APINDO 2024, Strategi Atasi Ekonomi Nasional dan Global

Intinya sih...
- APINDO menggelar Rakerkonas XXXIII di Surabaya
- Rakerkonas bertujuan merumuskan langkah konkret untuk mengatasi tantangan ekonomi nasional dan global
- Menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif serta strategi menarik Foreign Direct Investment (FDI)
Surabaya, IDN Times — Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menggelar Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) ke-33 di Surabaya, yang bertujuan merumuskan langkah konkret untuk mengatasi tantangan ekonomi nasional dan global. Dalam acara ini, para pengusaha dari seluruh Indonesia berkumpul untuk mendiskusikan berbagai isu strategis yang mempengaruhi perekonomian dan investasi di tanah air.
Dengan tema "Sinergi Pengusaha dan Pemerintah: Memastikan Kualitas Regulasi dan Peran Birokrasi dalam Memperlancar Kegiatan Usaha," Rakerkonas tahun ini menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani, menyatakan bahwa sinergi ini menjadi landasan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sinergi antara dunia usaha dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Di usia 79 tahun kemerdekaan Indonesia, kita perlu merefleksikan tanggung jawab kita untuk menciptakan lapangan kerja demi kesejahteraan bersama," kata Shinta W. Kamdani melalui keterangan tertulis kepada IDN Times, Kamis (29/08/2024)
Dalam pidatonya, Shinta juga menyoroti pentingnya peningkatan investasi di seluruh daerah Indonesia sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Mengingat pentingnya penciptaan lapangan kerja, APINDO memetakan sejumlah tantangan dan membuat rekomendasi untuk mengatasinya, termasuk peningkatan investasi yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
1. Dialog dengan Pemerintah
Rakerkonas APINDO XXXIII juga menghadirkan sejumlah pejabat tinggi pemerintah yang memberikan pandangan mereka mengenai kebijakan ekonomi. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menekankan pentingnya pengembangan keterampilan pekerja sesuai dengan perkembangan digitalisasi dan inovasi. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, membahas peran pemerintah daerah dalam mendukung dunia usaha, khususnya terkait kebijakan pajak daerah.
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyampaikan pentingnya strategi menarik Foreign Direct Investment (FDI) yang tidak hanya membawa modal segar, tetapi juga teknologi baru dan peningkatan keterampilan tenaga kerja. “Investasi padat karya dan strategi hilirisasi adalah fokus utama kami dalam mendukung produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Rosan.
2. Tantangan Makroekonomi dan Rekomendasi Kebijakan
Dialog ekonomi yang diadakan selama Rakerkonas juga menyoroti tantangan makroekonomi yang dihadapi Indonesia, seperti dampak dari kondisi geopolitik global dan transisi kepemimpinan nasional. Tokoh-tokoh ekonomi nasional seperti Sofjan Wanandi, Sudhamek, Hariyadi Sukamdani, Suryadi Sasmita, dan Mari Elka Pangestu turut memberikan pandangan mereka. Diskusi difokuskan pada kolaborasi strategis antara pemerintah dan pelaku usaha dalam penelitian dan pengembangan (R&D), serta penguatan usaha menengah untuk mendorong produktivitas nasional.
“Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam R&D adalah kunci untuk memperkuat industri nasional dan meningkatkan daya saing global kita,” kata Burhanuddin Abdullah, Ketua Dewan Pakar Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang memandu sesi diskusi.
3. Inisiatif dan Program Unggulan APINDO
Selain dialog strategis, APINDO juga memperkenalkan beberapa program unggulan yang telah dilaksanakan selama setahun terakhir, termasuk “APINDO UMKM Merdeka” dan “KIPAS Stunting – Gerakan Anak Sehat Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting.” Program-program ini dirancang untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Rakerkonas, APINDO juga mengadakan APINDO Expo & UMKM Fair 2024, yang bertujuan memperkuat pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. "Melalui APINDO Expo dan UMKM Fair, kami berkomitmen untuk terus melindungi dan memberdayakan UMKM agar mereka dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi Indonesia," ungkap Shinta.
4. Jawa Timur bangga jadi Tuan Rumah
Ketua Penyelenggara Rakerkonas, Eddy Hussy, mengapresiasi DPP APINDO Jawa Timur sebagai tuan rumah dan menekankan pentingnya sinergi antara pengusaha dan pemerintah. “Rakerkonas ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran APINDO dalam mendukung dunia usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Ketua DPP APINDO Jawa Timur, Eddy Widjanarko, juga menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan acara ini. "Forum ini strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha untuk merumuskan masa depan ekonomi nasional yang inklusif," kata Eddy Widjanarko.
Dengan berbagai diskusi dan rekomendasi yang dihasilkan, Rakerkonas APINDO XXXIII diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat ekonomi Indonesia di tengah tantangan global dan nasional yang terus berkembang.