Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_5241.jpeg
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • BGN mengajukan tambahan anggara Rp118 triliun untuk 2026.

  • Anggaran BGN diharapkan bisa mencapai Rp335 triliun tahun depan.

  • BGN membutuhkan anggaran Rp25 triliun per bulan di 2026 untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat MBG.

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI hari ini, Kamis (10/7/2025). Rapat tersebut dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, dan digelar secara tertutup. Rapat itu selesai sekitar pukul 16.45 WIB.

Dadan mengatakan, dalam rapat itu pihaknya membahas pagu indikatif anggaran BGN tahun anggaran 2026, khususnya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Kan kita hari ini membicarakan tentang anggaran, terutama anggaran yang diajukan untuk tahun 2026. Kalau yang 2025 kan sudah terbuka, semua sudah tahu. Sementara kami harus membahas hal-hal terkait pengajuan untuk 2026," kata Dadan di Gedung DPR RI, Jakarta.

1. Minta anggaran ditambah jadi Rp335 triliun

Ibu-ibu petugas SPPG Semarang Timur menyiapkan masakan untuk pelaksanaan MBG. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dadan mengatakan, pagu indikatif BGN tahun depan sebesar Rp217 triliun. Dengan penerima manfaat MBG ditargetkan mencapai 82,9 juta mulai 2026, maka pihaknya mengajukan anggaran bisa dinaikkan jadi Rp335 triliun.

"Kita usulkan tambahan Rp118 triliun," ucap Dadan.

2. Membutuhkan anggaran Rp25 triliun per bulan mulai 2026

SPPG Tambolaka ini kita memanfaatkan petani lokal, peternak, dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk program MBG. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Dadan mengatakan, untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat MBG mulai 2026, maka pihaknya membutuhkan anggaran Rp25 triliun per bulan. Oleh sebab itu, BGN mengajukan tambahan anggaran tahun depan.

"Kalau basis pelaksanaannya kita sukses di akhir tahun depan 82,9 juta, maka 82,9 juta sudah mulai dari Janyari. Itu artinua Rp25 triliun per bulan," ujar Dadan.

3. Sebanyak 30 ribu SPPG bakal beroperasi tahun depan

MBG di SDN Jati 05 Pagi Pulogadung, Jakarta (Sumber: https://www.presidenri.go.id) (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Hingga 10 Juli 2025, tercatat jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia sebanyak 1.928 unit.

Targetnya, jumlah SPPG bisa mencapai 2.994 unit akhir bulan ini, lalu bertambah ke 8 ribu unit pada Agustus , 14 ribu unit pada September, dan 22 ribu unit pada Oktober. Di akhir tahun, jumlah SPPG ditargetkan mencapai 30 ribu unit, sampai 2026 mendatang.

Editorial Team