Jakarta, IDN Times – Sekitar 800 sampai 1.500 bisnis di seluruh dunia telah terpengaruh serangan ransomware yang berpusat pada perusahaan teknologi informasi Amerika Serikat (AS) Kaseya, kata kepala eksekutifnya, Senin (5/7/2021).
Fred Voccola, CEO perusahaan yang berbasis di Florida itu mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa sulit memperkirakan dampak yang tepat dari serangan yang terjadi pada Jumat lalu tersebut, karena mereka yang terkena dampak sebagian besar pelanggan dari pelanggan Kaseya.
Kaseya adalah perusahaan perangkat lunak yang menyediakan alat perangkat lunak untuk toko outsourcing TI. Ini merupakan perusahaan yang biasanya menangani pekerjaan back-office untuk perusahaan yang terlalu kecil atau yang memiliki sumber daya terbatas agar dapat memiliki departemen teknologi sendiri.