Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah didesak untuk lebih perhatian terhadap produk test kit PCR dalam negeri. Salah satu produsen lokal, Nusantics, menyayangkan adanya ratusan ribu test kit PCR impor yang dikembalikan ke BNPB lantaran tak bisa digunakan.

"Kami berharap lebih diapresiasi, sekalian investasi sama riset development health tech jangka panjang. Masa kita jadi negara pasar terus," kata CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri kepada IDN Times, Minggu (14/3/2021).

1. Nusantics menyebut produk mBioCov-19 gak kalah bagus dengan produk impor

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Menurut Sharlini, produk mBioCoV-19 karya anak bangsa tak kalah bagus dengan produk impor. Dia mengatakan, mBioCoV-19 adalah produk kesehatan test kit virus corona karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BPPT, Nusantic Genetics, dan PT. Bio Farma.

"Jadi desain nusantic ini dipakai untuk produksi komersial oleh Biofarma dengan merek mBioCoV-19. Sudah terjual jutaan," ungkapnya.

Sharlini mengatakan mBioCov-19 terbukti bisa mendeteksi 8 mutasi virus terbaru. Sensitivitasnya juga kategori terbaik di pasaran. Namun demikian, menurut dia, tren testing PCR saat ini semakin turun.

"Mungkin perlu dicari tahu ke pemerintah kenapa (testing PCR turun). Yang pasti kita butuh data testing yang akurat untuk pembelajaran pandemik ke depan. Analisa data kan garbage in garbage out, sayang kalau metode testing yang digunakan bukan gold standard," ujarnya.

2. Pengadaan alat tes PCR berpotensi merugikan negara hingga Rp170 miliar

Editorial Team

Tonton lebih seru di