Realisasi DMO Batu Bara PTBA Capai 14,4 Juta Ton di Kuartal III-2022

Jakarta, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah merealisasikan penjualan batu bara di dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) lebih dari target yang ditetapkan.
Adapun target tahunan yang ditetapkan berdasarkan DMO adalah sebesar 8 juta ton.
"Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) hingga kuartal-III 2022 tercatat sebesar 14,4 juta ton atau 159 persen dari target tahunan," tutur Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail dalam konferensi pers kinerja PTBA secara virtual, Kamis (27/10/2022).
Oleh karena itu, Arsal meyakini jika nanti pihaknya dapat lebih banyak memasok kebutuhan batu bara pada akhir tahun in
1. Penjualan batu bara PTBA didominasi ke PLN
Arsal mengungkapkan, PTBA fokus menjual batu baranya untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 60 persen dan 40 persen ke luar negeri alias ekspor.
Dari kebutuhan dalam negeri tersebut, PTBA paling banyak menjual produksinya ke PT PLN.
"Dari 60 persen itu hampir 85 persen penjualannya fokus ke PLN Group. Posisi sampai Juni fokus ke PLN saja enam juta metrik ton," kata Arsal.
Kemudian, sambung Arsal, 3,4 juta sisanya dijual PTBA ke industri lokal dalam negeri lainnya seperti pupuk, semen, dan lainnya.
2. Produksi dan penjualan PTBA
Sebelumnya diberitakan, PTBA berhasil membukukan kinerja apik dari sisi produksi dan penjualan.
Arsal mengungkapkan, total produksi batu bara PTBA selama sembilan bulan pertama 2022 mencapai 27,7 juta ton atau meningkat 21 persen dibandingkan kuartal-III 2021 yang hanya 22,9 juta ton.
"Sementara penjualan batu bara PTBA sampai kuartal-III 2022 sebanyak 23,5 juta ton, tumbuh 12 persen secara tahunan," kata dia.
3. Laba bersih PTBA tumbuh 100 persen lebih
Di sisi lain, PTBA berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal-III 2022. Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp10 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Arsal mengatakan, capaian tersebut melesat 100 persen lebih dibandingkan kuartal-III 2022.
"Laba bersih naik 110 persen dibandingkan periode serupa di tahun lalu (year on year/yoy) yang senilai Rp4,8 triliun," ucap Arsal.