Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi menabung. (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi menabung. (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menargetkan realisasi investasi langsung di Indonesia sebesar Rp1.200 triliun pada 2022. Syukurnya, target tersebut tercapai dengan realisasi sebesar Rp1.207 triliun.

"Dari target Rp1.200 triliun investasi kita 2022 tercapai, yaitu Rp1.207 triliun di 2022," kata Jokowi dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/1/2023).

1. Tercipta 1,3 juta lapangan kerja baru

ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (IDN Times/Nathan Manaloe)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan bahwa realisasi investasi langsung yang mencapai Rp1.207 triliun itu berhasil menciptakan sejuta lapangan pekerjaan baru.

"Ini juga sangat bagus karena bisa menciptakan lapangan kerja 1,3 juta, 1,3 juta, sehingga sekali lagi investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi kita," tuturnya.

2. Investasi tak lagi terpusat di Jawa

Ilustrasi pulau Jawa (freepik.com)

Jokowi menerangkan bahwa investasi yang mengalir di Indonesia tidak lagu terpusat di Pulau Jawa. Berkat pembangunan infrastruktur yang digalakkan di luar Jawa, investasi mulai merata ke seluruh wilayah di Indonesia. Alhasil, investasi yang ada di Indonesia saat ini sudah 53 persen berada di luar Jawa.

"Ini bagus sekali, pemerataan terjadi karena telah dibangun infrastruktur yang banyak di luar Jawa sehingga investasi itu menuju keluar Jawa, sangat bagus untuk pemerataan kita. Jadi, di tahun 2022, 53 persen investasi sudah berada di luar Jawa," ujarnya.

3. Target realisasi investasi tahun ini Rp1.400 triliun

ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebutkan, 2023 menjadi tahun penuh tantangan dalam memenuhi target investasi sebesar Rp1.400 triliun.

Bahlil mengatakan, 2023 merupakan tahun politik dan biasanya hal itu membuat investor bersikap wait and see.

"Kalau wait and see ini tidak mampu kita kelola, ini akan berdampak tidak terlalu baik ke pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan investasi. Karena, sekarang salah satu masalah adalah penciptaan lapangan pekerjaan dan lapangan pekerjaan hanya bisa dilakukan lewat investasi," tutur Bahlil, dalam konferensi pers virtual, Selasa (17/1/2023).

Editorial Team