Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada Juli 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan surplus sebesar 4,23 miliar dolar AS atau setara dengan Rp62,3 triliun.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan surplus neraca perdagangan RI dikarenakan angka ekspor Juli 2022 mencapai 25,57 miliar dolar AS atau setara dengan Rp376,5 triliun masih lebih tinggi jika dibandingkan nilai impor pada bulan yang sama yakni sebesar 21,35 miliar dolar AS atau setara dengan Rp314,4 triliun.

1. BPS catat nilai impor naik sekitar 1,64 persen

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun, BPS mencatat nilai impor naik sekitar 1,64 persen secara month-to-month atau bulanan jika dibandingkan pada bulan Juni 2022 lalu yakni sebesar 21 miliar dolar AS atau setara dengan Rp309,2 triliun.

"Angka impor Juli 2022 naik 39,86 persen jika dibandingkan Juli 2021 yakni sebesar 15,26 miliar dolar AS (Rp224,6 triliun) secara year on year," ucap Setiono melalui konferensi pers yang digelar secara virtual pada Senin (15/8/2022).

2. Nilai ekspor Indonesia secara bulanan terpangkas sebesar 2,20 persen

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia secara month-to-month pada Juli 2022 sebenarnya terpangkas sebesar 2,20 persen dari sebelumnya sebesar 26,15 miliar dolar AS atau sekitar Rp385,1 triliun per Juni menjadi 25,57 miliar dolar AS atau Rp376,5 triliun.

Penurunan ekspor, kata Setianto, dikarenakan sejumlah faktor. Di antaranya, harga dan volume eskpor migas yang terpangkas pada Juli 2022 silam.

"Penurunan ekspor migas lebih dikarenakan oleh nilai minyak mentah yang turun sebesar 60,06 persen dan volume turun 60,82 persen," katanya.

3. Melemahnya ekspor barang non migas turut andil terhadap nilai ekspor Juli 2022 yang mengecil

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, ekspor barang non migas yang ikut melemah juga turut memberikan andil terhadap nilai ekspor Juli 2022 yang mengecil.

"Jadi, kalau dilihat di grafik, perkembangan mtm dan YoY terkait ekspor kita memang lebih dikarenakan oleh secara persentase turunnya komoditas untuk migas yang turun minus 11,24 persen. Sementara non migas turun 1,64 persen," ujarnya. 

Editorial Team