Cimory Dairyland & Resto Prigen. (youtube.com/Cimory Indonesia)
Presiden Direktur CMRY, Farell Sutantio, menjelaskan penggunaan dana hasil IPO ini. Pertama, sebesar 33 persennya bakal digunakan untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas fasilitas produksi seperti pabrik, properti, dan peralatan.
"Selanjutnya sekitar 25 persen untuk penyetoran kepada entitas anak, yaitu PT Macroprima Panganutama (MP), perusahaan pengolaan makanan. Dana ini utamanya akan digunakan MP untuk penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dan modal kerja," tutur Farell.
Kemudian, dana IPO sebesar 20 persen digunakan CMRY untuk penyetoran modal kepada entitas anak lainnya, yaitu PT Macrosentra Niagaboga (MN). MN sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agen dan distributor.
Farell menyebut, MN bakal menggunakan dana tersebut untuk belanja modal yang berkaitan dengan rencana ekspansi pusat distribusi dan untuk modal kerja.
"Kemudian sebesar 15 persen akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi dalam bentuk penambahan jumlah toko dan sarana pendukung, terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan. Terakhir, sekitar tujuh persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari," ujar dia.