Jakarta, IDN Times - Pemerintah memproyeksikan Indonesia bisa lolos dari resesi. Ramalan itu bisa terjadi bila dalam dua kuartal berturut-turut (enam bulan) pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak minus.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menilai ramalan tersebut hanya cherry picking alias yang bagus-bagus saja. Padahal, masih banyak indikator pemulihan ekonomi yang perlu diperhatikan.
"Padahal jelas Indonesia belum selesai menghadapi pandemi dimana kasus positifnya tembus 100 ribu orang. Mau recovery kalau masyarakat takut belanja karena pandemi masih mengancam, kemudian efeknya pasti ke investasi dan industri manufaktur akan tahan ekspansi," ujar Bhima kepada IDN Times, Kamis 30 Juli 2020.