Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)
Lutfi mengatakan ada beberapa komponen yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 hingga berhasil keluar dari zona kontraksi. Pertama adalah konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,93 persen dibandingkan periode yang sama di 2020. Lalu, konsumsi pemerintah tumbuh 8,06 persen, pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) 7,54 persen.
Namun, dia menyoroti komponen dari sisi perdagangan, yakni ekspor dan impor. Lutfi menilai pemulihan ekonomi di kuartal II-2021 juga sangat ditopang oleh kinerja ekspor barang dan jasa yang tumbuh hingga 31,78 persen yoy. Lebih rinci, ekspor non migas di kuartal II-2021 tumbuh 54,29 persen yoy, dan ekspor migas tumbuh 87,12 persen yoy.
Lalu, impor barang dan jasa tumbuh 31,22 persen yoy. Adapun impor untuk non migas tumbuh 39,73 persen, dan impor migas tumbuh 191,62 persen. Lutfi mengatakan kinerja impor itu didominasi oleh impor bahan baku dan bahan penting yang menjadi penopang produktivitas sektor industri.
"Impor 31,22 persen, tetapi 90,1 persen adalah bahan baku dan bahan penting," ujar Lutfi.