Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi (dok. Tangkapan Layar Youtube Kementerian Perdagangan)

Jakarta, IDN Times - Perekonomian Indonesia akhirnya resmi keluar dari resesi. Di kuartal II-2021 ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 tumbuh hingga 7,07 persen secara year on year (YoY). Menurut Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengatakan hal itu adalah kabar yang sangat menggembirakan.

"Pengumuman BPS tadi dikatakan bahwa kuartal II-2021 pertumbuhannya sangat menggembirakan yaitu 7,07 persen dibanding periode yang sama di 2020," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).

1. Mendag beberkan komponen yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021

Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Lutfi mengatakan ada beberapa komponen yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 hingga berhasil keluar dari zona kontraksi. Pertama adalah konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,93 persen dibandingkan periode yang sama di 2020. Lalu, konsumsi pemerintah tumbuh 8,06 persen, pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) 7,54 persen.

Namun, dia menyoroti komponen dari sisi perdagangan, yakni ekspor dan impor. Lutfi menilai pemulihan ekonomi di kuartal II-2021 juga sangat ditopang oleh kinerja ekspor barang dan jasa yang tumbuh hingga 31,78 persen yoy. Lebih rinci, ekspor non migas di kuartal II-2021 tumbuh 54,29 persen yoy, dan ekspor migas tumbuh 87,12 persen yoy. 

Lalu, impor barang dan jasa tumbuh 31,22 persen yoy. Adapun impor untuk non migas tumbuh 39,73 persen, dan impor migas tumbuh 191,62 persen. Lutfi mengatakan kinerja impor itu didominasi oleh impor bahan baku dan bahan penting yang menjadi penopang produktivitas sektor industri.

"Impor 31,22 persen, tetapi 90,1 persen adalah bahan baku dan bahan penting," ujar Lutfi.

2. Kinerja ekspor disebut menjadi faktor utama ekonomi kuartal II-2021 tumbuh melesat

Editorial Team

Tonton lebih seru di