Jakarta, IDN Times - Rencana PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE menerbitkan surat utang berwawasan hijau alias green bonds untuk keperluan membayar utang jangka pendek dengan bunga lebih tinggi dipandang sebagai langkah kurang tepat oleh sejumlah ekonom.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Aviliani mengatakan sangat tidak lazim jika sebuah perusahaan mengambil utang dari dana lebih mahal untuk menutup utang lain yang bunganya jauh lebih murah.
"Melihat kondisi market saat ini potensi bunganya pasti naik dan perseroan bakal menanggung beban bunga obligasi yang sangat tinggi di saat minimnya dana murah," ucap Aviliani dalam keterangannya kepada media, Rabu (26/4/2023).
Likuiditas pasar modal dunia yang kurang memadai dinilai bakal menjadi dilema bagi penerbitan surat utang luar negeri (global bonds) oleh PGE dalam rangka refinancing (pembayaran utang kembali).