Jakarta, IDN Times - Kaum perempuan dinilai memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan e-commerce di Asia Tenggara hingga lebih dari 280 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2025 hingga 2030 mendatang.
Fakta tersebut diperoleh dari hasil riset berjudul "Women and e-commerce in Southeast Asia" yang dirilis oleh International Finance Group (IFC) dengn menggunakan data dari salah satu e-commerce, Lazada.
Adapun, potensi pertumbuhan e-commerce hingga 280 miliar dolar AS itu bisa didapatkan dengan menambah jumlah perempuan yang berjualan di platform online seiring dengan pemberian dukungan pelatihan dan financial lebih baik untuk mereka.
“E-commerce di Asia Tenggara sedang berkembang pesat. Sejak 2015, pasar sudah membesar menjadi tiga kali lipat dan diperkirakan akan semakin membesar hingga tiga kali lipatnya lagi. Dalam riset ini, IFC menunjukkan bahwa pertumbuhan ini bisa lebih tinggi jika kita berinvestasi pada wirausaha perempuan di platform e-commerce,” kata Vice President IFC for Asia and Pacific, Alfonso Garcia Mora, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/5/2021).