Sepanjang 2025, sudah dua kali jajaran Direksi dan Komisaris Garuda Indonesia mengalami perombakan besar-besaran. Maskapai pelat merah itu baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang kedua tahun ini pada Rabu, (15/10/2025) kemarin.
Bahkan, pada RUPSLB kemarin, Badan Pengaturan (BP) BUMN dan Danantara selaku pemegang saham mencopot Wamildan Tsani Panjaitan dari posisi Direktur Utama (Dirut).
Pada RUPSLB pertama Garuda tahun ini, yang digelar pada 30 Juli 2025 lalu, pemegang saham mencopot seluruh jajaran Direksi kecuali Wamildan sebagai Dirut. Melalui usulan Kementerian BUMN (sebelum berganti menjadi BP BUMN), RUPSLB menyetujui penunjukan Eksitarino Irianto sebagai Direktur Human Capital & Corporate Servic; Reza Aulia Hakim sebagai Direktur Niaga; Dani Haikal Irawan sebagai Direktur Operasi; Mukhtaris sebagai Direktur Teknik; dan Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen.
Dalam kesempatan yang sama, pemegang saham juga memberhentikan dengan hormat sejumlah pengurus lama, yaitu Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal Manumpak Hutapea, Rahmat Hanafi, Prasetio, dan Timur Sukirno.
Selang hampir empat bulan, tepatnya pada 6 Oktober 2025 lalu, Garuda Indonesia mengumumkan rencana RUPSLB melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam surat pemberitahuan manajemen kepada BEI, tidak disebutkan mata acara untuk pelaksanaan RUPSLB tersebut.
Usai RUSPLB kedua kemarin, pemegang saham mengangkat sejumlah sosok baru dalam Dewan Direksi, yakni Thomas Sugiarto Oentoro sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut); Balagopal Kunduvura sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko; dan Neil Raymond Nills sebagai Direktur Transformasi. Tak lupa juga dengan Frans Dicky Tamara yang diangkat sebagai Komisaris.