Rujuk dengan Garuda, Sriwijaya Terbangkan 12 Unit Pesawat

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menyebutkan, sebanyak 12 unit pesawat Sriwijaya telah diterbangkan setelah rujuk dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
"Sekarang yang sudah dioperasikan sekitar 12, dan bertahap kita akan tambah terus, nanti kita update ke market," kata Ari di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (3/10).
1. Butuh waktu dua bulan mengoperasikan seluruh pesawat
Ia mengatakan, pesawat Sriwijaya Air akan beroperasi normal secara bertahap hingga semua dioperasikan. Menurut Ari, butuh waktu 2 bulan untuk mengoperasikan seluruh unit pesawat Sriwijaya.
"Sriwijaya memang kita setop layanan untuk maintenance-nya, sekarang kita sudah resume untuk kembali beroperasi namun tidak langsung, perlahan. Kita harapkan dalam waktu 2 bulan ke depan sudah normal seperti sebelumnya," tutur Ari.
2. Sempat diminta setop operasional
Sebelumnya, Sriwijaya Air sempat diminta untuk menyetop operasionalnya. Hal ini bermula ketika anak usaha Garuda Indonesia, GMF AeroAsia, menghentikan layanan perawatan (maintenance) pesawat Sriwijaya Air.
Langkah itu dilakukan GMF menyusul adanya dispute dalam Kerja Sama Manajemen (KSM) antara Garuda dan Sriwijaya Air.
3. Garuda Indonesia dan Sriwijaya melanjutkan kerja sama
Namun, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air melanjutkan kembali Kerja Sama Manajemen (KSM) pada 1 Oktober 2019 lalu. Sejalan dengan kesepakatan tersebut, maka GMF AeroAsia juga mulai melayani operasional pesawat Sriwijaya Air.
"Maka dengan dilanjutkannya KSM ini tentunya GMF juga akan terus melanjutkan memberikan pelayanan operasional penerbangan pesawat Sriwijaya Air, termasuk juga NAM Air. Jadi mulai hari ini kita langsung akan melakukan handling terhadap pesawat Sriwijaya dan NAM Air," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan di Auditorium Garuda City Center (GCC), Bandara Soekarno Hatta, Selasa (1/10).