Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan data pada Kamis menunjukkan belanja konsumen AS tumbuh lebih dari perkiraan pada September, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat menjelang akhir tahun.
Inflasi berdasarkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), indikator yang diawasi oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) tercatat 2,1 persen pada September, turun dari 2,3 persen pada Agustus.
"The Fed kemungkinan akan melanjutkan pemotongan biaya pinjaman jangka pendek AS sebesar seperempat poin persentase minggu depan," kata Ibrahim.
Di sisi lain, intelijen Israel mengindikasikan Iran mungkin merencanakan serangan dari Irak dalam beberapa hari mendatang, sebelum pemilihan presiden AS.
Di China, aktivitas manufaktur menunjukkan pertumbuhan pada Oktober, seperti yang ditunjukkan oleh survei swasta dan survei resmi, menandakan langkah-langkah stimulus mulai berdampak positif.