Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rupiah Banting Dolar AS Jelang Akhir Pekan
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS: Kurs tengah BI menunjukkan penguatan rupiah dibandingkan hari sebelumnya

  • Inflasi AS berpotensi naik, sanksi AS terhadap perusahaan minyak Rusia mempengaruhi pelemahan kurs dolar AS terhadap rupiah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat, (21/11/2025) sore.

Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,12 persen ke Rp16.716 per dolar AS sore ini. Pagi tadi, rupiah  dibuka menguat 15 poin atau 0,09 persen ke level Rp16.720,5 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.719 per dolar AS.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada penutupan perdagangan pekan kemarin, Kamis, (20/11/2025), yang berada di level RpRp16.742 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami penguatan pada sore ini dibandingkan kemarin.

2. Inflasi AS berpotensi naik

Menurut analis pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, pelemahan kurs dolar AS terhadap rupiah sore ini didorong oleh sanksi AS terhadap perusahaan minyak besar Rusia Rosneft dan Lukoil yang segera berlaku.

“Sanksi yang diumumkan awal tahun ini sudah terasa dampaknya karena pembeli utama di India dan China telah menarik diri dari pembelian kargo,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi.

Di sisi lain, harapan penurunan suku bunga acuan AS, Fed Fund Rate (FFR) makin meredam dengan penundaan laporan ketenagakerjaan.

“Data menunjukkan penambahan tak terduga sebesar 119 ribu lapangan kerja untuk bulan September, tetapi tingkat pengangguran naik menjadi 4,4 persen, dan bulan-bulan sebelumnya direvisi turun,” ujar Ibrahim.

3. Rupiah diprediksi melemah pekan depan

Meski begitu, Ibrahim memprediksi kurs rupiah bisa berbalik melemah pada awal perdagangan pekan depan, Senin (24/11).

“Untuk perdagangan senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang  Rp16.710-16.740,” tutur Ibrahim

Editorial Team