Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menilai pasar keuangan global masih akan bergerak volatile sepanjang pekan ini, dipengaruhi oleh kekhawatiran atas kebijakan tarif baru Truump terhadap China.
Terlebih, negosiasi tarif antara kedua negara mengalami kegagalan telah meningkatkan risiko perlambatan ekonomi global. Kondisi itu juga mendorong ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve (the Fed) pada tahun ini.
Di sisi lain, pasar juga menantikan rilis data inflasi AS yang dijadwalkan pada pekan ini. Jika inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan, ekspektasi pelonggaran moneter yang lebih cepat oleh the Fed akan semakin menguat.
“Sebaliknya, inflasi yang tetap tinggi bisa membatasi ruang gerak the Fed, memperbesar ketidakpastian di pasar saham dan obligasi. Selain itu, rilis risalah FOMC juga menjadi fokus perhatian pasar minggu ini,” kata Andry.