Kurs rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 17 poin atau 0,1 persen ke Rp16.699 per dolar AS.
Rupiah diprediksi melemah besok dengan rentang Rp16.690 - 16.730, menurut prediksi analis pasar keuangan Ibrahim Assuaibi.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/11/2025). Sementara hari ini mata uang Garuda berakhir menguat.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah ditutup menguat 17 poin atau 0,1 persen ke Rp16.699 per dolar AS sore tadi. Kurs rupiah bergerak pada rentang Rp16.693-16.716 per dolar AS. Adapun rupiah pagi tadi dibuka menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp16.711 per dolar AS.
Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.709 per dolar AS.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada penutupan perdagangan pekan kemarin, Jumat, (21/11/2025), yang berada di level RpRp16.719 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami penguatan pada sore ini dibandingkan pekan kemarin.
Menurut analis pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, pelemahan kurs dolar AS terhadap rupiah sore ini didorong oleh sentimen negatif bahwa peluang Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) makin rendah. Hal itu disebabkan inflasi di Negeri Paman Sam yang diproyeksi masih tinggi.
“Sejumlah pejabat The Fed telah memperingatkan bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan pasar tenaga kerja terlalu ketat untuk pemangkasan suku bunga pada tahap ini, sehingga hasilnya masih belum pasti,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi.
Meski begitu, Ibrahim memprediksi kurs rupiah bisa berbalik melemah pekan besok, Selasa (25/11).
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.690 - 16.730,” ucap Ibrahim.