Rupiah Dibuka Loyo ke Level Rp15.937,5 per Dolar AS

Intinya sih...
- Rupiah melemah 175 poin terhadap dolar AS, berada di level Rp15.937,5 per dolar AS pada pembukaan perdagangan.
- Data Bloomberg menunjukkan pelemahan 17,5 poin atau 0,11 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS. Pada pembukaan perdagangan, Kamis (4/4/2024) rupiah berada di level Rp15.937,5 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 17,5 poin atau 0,11 persen dibandingkan penutupan perdagangan Rabu (3/4/2024) yang berada di level Rp15.920 per dolar AS.
1. Rupiah berpotensi menguat hari ini
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas, Ariston Tjendra mengatakan, laju rupiah sepanjang hari ini berpotensi menguat terhadap dolar AS.
"Hal ini seiring dengan turunnya indeks dollar AS. Indeks dollar AS di hari sebelumnya buka di 104.77, pagi ini buka di sekitar 104.22," ujar Ariston.
2. Data PMI di sektor jasa AS di bawah ekspektasi pasar
Menurut Ariston, penurunan dollar AS ini bisa dipicu dari data PMI sektor jasa AS bulan Maret yang dirilis di bawah ekspektasi pasar 51,4 vs 52,8.
Selain itu, ada faktor dari pernyataan Gubernur the Fed, Jerome Powell semalam bahwa meskipun data tenaga kerja AS masih cukup solid dan inflasi AS masih sedikit naik.
"Hal tersebut tidak mengubah signifikan strategi kebijakan moneter the Fed tahun ini. Pernyataan ini dianggap oleh pasar bahwa the Fed masih dalam jalur kebijakan pemangkasan suku bunga acuannya tahun ini," tutur Ariston.
Dengan demikian, rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.880-Rp15.860 per dolar AS dengan potensi resisten di sekitar Rp15.930 per dolae AS hari ini.
3. Rupiah lesu dipengaruhi faktor eksternal dan internal
Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan, pelemahan rupiah banyak dipengaruhi oleh pelemahan yuan China.
Dari domestik ada permintaan dolar AS terkait tepatriasi dan masih outflow-nya asing di pasar SBN.
"Data inflasi pada Maret 2024 yang berada di atas ekspektasi juga turut memicu pelemahan nilai tukar rupiah," ucap Edi kepada IDN Times.
Sebagaimana diketahui, tingkat inflasi pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,52 persen secara bulanan (month to month/mtm) atau 3,05 persen secara tahunan (year on year/yoy).