Meskipun ada sentimen positif dari data AS, Lukman menyebut penguatan rupiah diperkirakan akan tetap terbatas. Hal itu disebabkan oleh sentimen risk off yang masih beredar.
Sentimen risk off adalah kondisi saat investor cenderung menghindari aset-aset berisiko, termasuk mata uang negara berkembang seperti rupiah, dan beralih ke aset yang lebih aman.
Selain itu, investor juga cenderung wait and see atau menahan diri dalam bertransaksi untuk mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) yang dijadwalkan sore hari ini.
Keputusan BI mengenai suku bunga acuan sangat dinantikan karena akan menentukan arah kebijakan moneter dalam negeri dan memengaruhi prospek investasi di Indonesia.
"Sentimen risk off akan membatasi penguatan. Investor juga cenderumg wait and see mengantisipasi RDGBI sore ini," kata Lukman.