Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Rupiah menguat ke Rp16.561 per dolar AS

  • Sentimen dari AS dan masalah shutdown mempengaruhi nilai tukar rupiah

  • Proyeksi pergerakan rupiah cenderung fluktuatif dengan potensi melemah di perdagangan Rabu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil mempertahankan posisinya sejak awal perdagangan. Mata uang Garuda dengan mencatatkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (7/10/2025).

Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.561 per dolar AS, menguat sebesar 22 poin atau 0,13 persen dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp16.583 per dolar AS.

1. Sentimen dari AS dan masalah shutdown

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyebutkan salah satu sentimen utama yang menopang rupiah datang dari permasalahan internal di AS, yakni penutupan sebagian layanan pemerintahan AS (government shutdown) telah memasuki hari keenam.

Ibrahim menjelaskan, kondisi tersebut terjadi setelah negosiasi anggaran pada akhir pekan lalu gagal mencapai kesepakatan.

"Sementara Senat gagal mengumpulkan 60 suara yang dibutuhkan untuk memajukan langkah-langkah pendanaan jangka pendek," tuturnya.

2. Rupiah menguat meski cadangan devisa RI alami penurunan

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru mengenai cadangan devisa. BI mencatat posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 berada di angka 148,7 miliar dolar AS. Jumlah tersebut dilaporkan lebih rendah sekitar 2 miliar dolar AS dari posisi akhir Agustus 2025 yang sebesar 150,7 miliar dolar AS.

Cadangan devisa sendiri merupakan simpanan mata uang asing yang dimiliki bank sentral untuk berbagai keperluan, termasuk salah satunya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Meskipun turun, posisi cadangan devisa saat ini dinilai masih sangat aman. Angkanya setara pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan masih di atas standar kecukupan internasional yang berkisar 3 bulan impor.

3. Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Rabu

Ibrahim memaparkan, pada perdagangan sore ini, rupiah berhasil ditutup menguat 22 poin. Padahal, di sepanjang sesi perdagangan, rupiah sempat melemah hingga 10 poin dari penutupan sebelumnya.

Untuk perdagangan Rabu (8/10), Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah akan cenderung fluktuatif. Namun, dia memproyeksikan rupiah berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.560 hingga Rp16.600 per dolar AS.

Editorial Team