Pengamat pasar keuangan dari Doo Financial Futures, Lukman Leong menyebut, dolar AS masih melanjutkan penguatan yang didukung oleh data pekerjaan Amerika Serikat, yakni Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS), yang hasilnya lebih baik dari perkiraan.
JOLTS adalah laporan resmi yang dirilis oleh Bureau of Labor Statistics (BLS) AS. Laporan tersebut memberikan gambaran tentang dinamika pasar tenaga kerja.
Laporan tersebut memuat jumlah lowongan pekerjaan (job openings), perekrutan (hires), serta tingkat pengunduran diri dan pemutusan hubungan kerja (layoffs and separations).
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yg masih melanjutkan penguatan setelah data pekerjaan AS JOLTS yang lebih baik dari perkiraan," ujarnya.