Ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemahnya rupiah sore ini disebabkan karena menguatnya sentimen positif terhadap dolar AS. Pertama, melonjaknya kasus COVID-19 yang membuat negara di Eropa melakukan lockdown dan mempengaruhi ekonomi.
"Menurut data Universitas Johns Hopkins, Eropa juga mengalami peningkatan kasus yang tidak terlihat sejak gelombang pertama, yang menyebabkan penguncian skala besar pada aktivitas publik, dan karenanya aktivitas ekonomi sangat melemah," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Kedua adalah Brexit di mana Inggris dan Uni Eropa dinilai kehabisan waktu untuk mencapai kesepakatan perdagangan, sebelum masa transisi untuk Inggris Raya meninggalkan blok ekonomi akan berakhir pada 1 Januari 2021.
"Pembicaraan tampaknya masih menemui jalan buntu terkait berbagai masalah," ujar Ibrahim.
Sementara faktor internal pendorong dolar AS adalah investor yang akan melihat data klaim pengangguran yang akan dirilis hari ini, yang diharapkan akan menentukan langkah Fed selanjutnya.