Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Rabu (29/3/2023).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat sebanyak 12,5 poin ke level Rp15.072,5 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Nilai tukar rupiah melanjutkan tren positif pada penutup perdagangan Selasa (28/3) yang menguat sebanyak 78 poin atau 0,51 persen ke level Rp15.085 per dolar AS.
Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra melihat kekhawatiran pelaku pasar terhadap krisis perbankan mulai mereda dengan membaiknya harga aset-aset berisiko.
"Rupiah mungkin masih mendapatkan imbas positif dari sentimen ini dan berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini," tuturnya.
Di sisi lain, pasar masih mewaspadai suku bunga acuan AS bakal dipertahankan Bank Sentral AS di level yang tinggi. Kemarin data tingkat keyakinan konsumen AS bulan Maret memperlihatkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi yang artinya ekonomi AS masih bertumbuh di tengah ancaman inflasi. Ini bakal mendorong the Fed mempertahankan sikap hawkishnya tersebut.
Analis DCFX Futures, Lukman Leong menyebut rupiah masih mampu menguat terhadap dolar AS karena adanya sentimen risk-on, di mana para investor cenderung mencari aset dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan lebih berisiko. Situasi risk-on kali ini dipicu oleh meredanya kekhawatiran terhadap masalah di sektor perbankan.
"Rupiah berpotensi kembali menguat oleh perlemahan dolar AS di tengah sentimen risk-on di pasar dengan meredanya kekuatiran akan masalah di sektor perbankan. Namun penguatan mungkin terbatasi oleh naiknya imbal hasil obligasi AS
Lukman memproyeksikan bahwa rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.000-Rp15.150 per dolar AS.
Sementara Ariston melihat ada potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.050 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.100 per dolar AS.