Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS tidak hanya menguat terhadap rupiah melainkan mata uang lainnya. Hal itu dibuktikan lewat naiknya indeks dolar ke level 106,0 pagi ini, sedangkan pada Rabu pagi masih di kisaran 105,6.
Ariston menambahkan, penguatan dolar AS masih didorong oleh ekspektasi suku bunga the Fed. Bank Sentral AS itu disebut tidak akan terburu-buru memangkas suku bunganya.
"Kita lihat data ekonomi AS masih banyak yang dirilis lebih bagus dari proyeksi pasar seperti semalam data IMB AS bulan Mei direvisi naik dari 1,386 juta izin menjadi 1,399 juta izin. Kondisi ekonomi AS yang masih baik berisiko menaikkan inflasi AS lagi," tutur Ariston kepada IDN Times, Kamis pagi.