Rupiah Lesu di Tengah Nego AS-China yang Belum Jelas

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyampaikan, rupiah masih mendapatkan tekanan dari dolar AS pada perdagangan hari ini.

"Berita bahwa negosiasi antara AS dan China masih belum berjalan padahal Presiden Trump mengatakan sebaliknya, bisa memicu kekhawatiran lagi di pasar keuangan," ujarnya.

Menurutnya, pasar masih menunggu perkembangan nyata dari negosiasi terkait kebijakan tarif AS, yang hingga kini belum menunjukkan hasil konkret meskipun sikap AS mulai terlihat lebih lunak.

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan bergerak dalam kisaran terbatas (range-bound) dengan potensi pelemahan yang terbatas.

"Rupiah diperkirakan masih akan range-bound dengan potensi melemah terbatas," katanya.

Dia menjelaskan, meskipun sentimen global cenderung membaik, investor masih bersikap wait and see menunggu kepastian terkait kebijakan tarif sebelum kembali masuk ke aset negara berkembang seperti rupiah.

Dengan kondisi yang ada, Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah ke arah Rp16.880 per dolar AS, dengan peluang support di sekitar Rp16.800.

Sementara itu, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp16.750 hingga Rp16.900 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.