Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot berbalik jadi melemah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (25/11/2024). Rupiah ditutup di level Rp15.881 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau melemah 6 poin atau 0,04 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp15.875 per dolar AS. 

1. Mata uang di kawasan Asia bergerak variasi

Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia bervariasi. Di mana, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,18 persen, selanjutnya, peso Filipina yang ditutup koreksi 0,15 persen dan yuan China tergelincir 0,03 persen. 

Ada pula dolar Singapura yang melemah 0,02 persen terhadap the greenback pada sore ini. Sementara itu dolar Taiwan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah ditutup melonjak 0,22 persen, berikutnya, rupee India dan won Korea Selatan yang terangkat 0,16 persen.

Lalu, itu disusul yen Jepang yang menanjak 0,15 persen dan diikuti, ringgit Malaysia yang turun 0,13 persen, dan dolar Hongkong 0,04 persen pada perdagangan sore ini.

2. Kekhawatiran pasar terhadap perang di Ukraina dan Timur Tengah picu rupiah lesu

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah pada penutupan perdagangan sore ini disebabkan oleh kekhwatiran pasar terhadap perang di Ukraina dan Timur Tengah. 

"Terpilihnya Scott Bessent yang dikenal hawkish dolar AS sebagai Menkeu juga menekan rupiah," tegasnya. 

3. Data ekonomi AS beri sentimen positif ke pasar

Sementara itu, pengamat pasar uang, Ariston mengatakan, untuk sementara ini pasar optimistis terhadap perkembangan ekonomi, terutama di AS dengan data ekonomi PMI yang dirilis Jumat malam masih menunjukkan kegiatan ekonomi yang bertumbuh.

"PMI composite S&P bulan Nov menunjukkan angka 55,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 54,1. Selain itu, penunjukan calon menteri keuangan baru AS juga memberikan sentimen positif ke pasar," tegasnya.

Editorial Team