Rupiah Loyo Lagi, di Level Rp15.937 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot melanjutkan pelemahan pada awal perdagangan Kamis (12/12/2024). Rupiah dibuka pada level Rp15.937 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 18 poin atau 0,11 persen dibandingkan dengan penutupan kemarin, yang berada di level Rp15.919 per dolar AS.
1. Mata uang di Asia kompak melemah
Tidak hanya rupiah, mata uang Asia juga mengalami penurunan, seperti bath Thailand melemah 0,17 persen, yuan China melemah 0,03 persen.
Peso Filipina melemah 0,06 persen, won Korea melemah 0,26 persen. Kemudian dolar Hongkong melemah 0,01 persen.
2. Indeks dolar AS masih meningkat pagi ini
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan indeks dollar pagi ini terlihat bergerak semakin tinggi, dibandingkan pagi kemarin 106,52 vs 106,35.
Data Indeks Harga Konsumen AS bulan Nov yang dirilis semalam menunjukan kenaikan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 2,7 persen vs 2,6 persen (yoy).
"Ini menunjukkan inflasi AS yang sulit turun dan tentunya bisa berpotensi suku bunga acuan AS tidak akan turun lagi setelah Desember ini," jelasnya.
3. Kondisi geopolitik picu penguatan dolar
Menurutnya, kondisi geopolitik yang masih menegang membantu mendorong penguatan dollar AS sebagai aset aman.
"Hal ini tercermin pada kenaikan harga emas yang juga sebagai aset aman," tegas Ariston.
Di sisi lain, inflasi AS yang bergerak tidak jauh dari sebelumnya ini juga menunjukkan inflasi yang stabil, apalagi kondisi ekonomi AS juga masih cukup bagus.
"Contohnya kenaikan data-data PMI jasa dan manufaktur sehingga Bank Sentral AS bisa mengambil kesempatan untuk memangkas suku bunga acuannya di Desember ini untuk membuka ruang kenaikan tahun depan bila diperlukan," ungkap Ariston.
Dengan demikian, rupiah masih berpotensi melemah ke arah Rp15.950 hingga Rp15.980 per dolar AS.