Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan berbagai pernyataan dari pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), termasuk Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari.
Kashkari dalam konferensi Milken Institute menyatakan terhentinya inflasi, terutama yang disebabkan oleh pasar perumahan, membuat bank sentral perlu mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil untuk jangka panjang, meskipun masih ada kemungkinan pemangkasan suku bunga jika inflasi mereda.
“Dengan informasi tersebut, ekspektasi pasar terhadap dua kali penurunan suku bunga tahun ini telah meningkat, dengan ekspektasi penurunan setidaknya 25 basis poin pada bulan September saat ini sebesar 64,5 persen, menurut FedWatch Tool CME,” ujar Ibrahim.
Meskipun kalender ekonomi minggu ini sepi, pembacaan sentimen konsumen dari University of Michigan pada Jumat nanti akan menjadi sorotan. Beberapa pejabat The Fed, termasuk Gubernur Fed Lisa Cook dan Michelle Bowman, dijadwalkan menyampaikan pidatonya pada akhir minggu ini, yang kemungkinan akan mempengaruhi ekspektasi pasar lebih lanjut.