Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi dolar AS (IDN Times/Holy Kartika)
Ilustrasi dolar AS (IDN Times/Holy Kartika)

Intinya sih...

  • Won Korea jadi mata uang paling perkasa, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat

  • Sikap The Fed tenangkan pasar dengan pidato kurang agresif dari Jerome Powell

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah di pasar spot mempertahankan penguatannya di level Rp16.576 per dolar AS hingga akhir perdagangan Rabu (15/10/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 27 poin atau 0,16 persen dibandingkan penutupan kemarin.

1. Won Korea jadi mata uang paling perkasa

Mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat, rinciannya:

Baht Thailand menguat 0,26 persen

Ringgit Malaysia menguat 0,01 persen

Yuan China menguat 0,01 persen

Rupee India menguat 0,49 persen

Won Korea menguat 6,57 persen

Pesso Filipina menguat 0,19 persen

Yen Jepang menguat 0,58 persen

2. Sikap The Fed tenangkan pasar

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS setelah pidato Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, yang dianggap kurang hawkish atau kurang agresif dalam mengisyaratkan kenaikan suku bunga.

Menurut Lukman, sikap The Fed yang lebih hati-hati berhasil menenangkan pasar global yang sebelumnya dilanda kekhawatiran terhadap kebijakan moneter ketat dari AS.

3. Berbagai sentimen eksternal topang penguatan rupiah

Selain itu, pernyataan terbaru dari Presiden Federal Reserve Boston, Susan Collins, justru membawa sentimen dovish.

Collins menilai, pemangkasan suku bunga yang lebih besar perlu dipertimbangkan ke depan guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Sentimen ini memberikan ruang bagi rupiah untuk bergerak menguat," kata dia.

Editorial Team