Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan kebijakan pemerintah yang akomodatif membuahkan hasil yang positif. Salah satunya rilis data PMI Manufaktur Indonesia pada Oktober 2022 tercatat masih berada dalam zona ekspansif sebesar 51,8.
Demikian pula output produksi yang juga masih dalam tren ekspansif, sejalan dengan indikator kapasitas produksi dari hasil survey Bank Indonesia (BI) yang naik mendekati level pra-pandemi pada kuartal III-2022.
"Aktivitas manufaktur yang konsisten berada pada zona ekspansif menunjukkan tren menguatnya permintaan dalam negeri dan ekspor. Hal ini tentunya patut disyukuri karena terjadi di tengah risiko global yang masih eskalatif," ujar Ibrahim.
Kebijakan pemerintah untuk meredam risiko global, kata dia terbukti efektif untuk menjaga momentum penguatan pemulihan ekonomi nasional, terus mengoptimalisasi APBN sebagai peredam goncangan agar dapat mendorong permintaan masyarakat untuk mendukung optimisme di sektor usaha.
"PMI Manufaktur yang melanjutkan ekspansinya, menandakan optimisme pelaku usaha terus meningkat. Tingkat permintaan di dalam negeri yang masih kuat pun diharapkan dapat menjadi landasan bagi sektor manufaktur untuk terus konsisten berada pada zona ekspansif dan menguat di masa yang akan datang," ujarnya.