Rupiah Melemah Lagi, Kini Sentuh Rp15.646 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah pasrah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu (2/11/2022). Mata uang Garuda melemah terhadap mata uang Negara Paman Sam.
Mengutip Bloomberg, pada penutupan, kurs rupiah melemah sebanyak 19 poin atau 0,12 persen ke Rp15.646,5 per dolar AS. Sedangkan tadi pagi, kurs rupiah dibuka melemah 12 poin ke level Rp15.639,5 per dolar AS.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Selasa (1/11/2022), rupiah ditutup di Rp15.627,5 per dolar AS atau melemah sebanyak 30 poin (0,19 persen).
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Rabu (2/11/2022), nilai tukar rupiah tercatat Rp15.652 per dolar AS.
Angka tersebut lebih besar dibandingkan kurs rupiah pada Selasa kemarin yang ada di level Rp15.647 per dolar AS. Dengan kata lain rupiah mengalami pelemahan.
2. Industri manufaktur yang masih ekspansif bantu rupiah melemah tak terlalu dalam
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan kebijakan pemerintah yang akomodatif membuahkan hasil yang positif. Salah satunya rilis data PMI Manufaktur Indonesia pada Oktober 2022 tercatat masih berada dalam zona ekspansif sebesar 51,8.
Demikian pula output produksi yang juga masih dalam tren ekspansif, sejalan dengan indikator kapasitas produksi dari hasil survey Bank Indonesia (BI) yang naik mendekati level pra-pandemi pada kuartal III-2022.
"Aktivitas manufaktur yang konsisten berada pada zona ekspansif menunjukkan tren menguatnya permintaan dalam negeri dan ekspor. Hal ini tentunya patut disyukuri karena terjadi di tengah risiko global yang masih eskalatif," ujar Ibrahim.
Kebijakan pemerintah untuk meredam risiko global, kata dia terbukti efektif untuk menjaga momentum penguatan pemulihan ekonomi nasional, terus mengoptimalisasi APBN sebagai peredam goncangan agar dapat mendorong permintaan masyarakat untuk mendukung optimisme di sektor usaha.
"PMI Manufaktur yang melanjutkan ekspansinya, menandakan optimisme pelaku usaha terus meningkat. Tingkat permintaan di dalam negeri yang masih kuat pun diharapkan dapat menjadi landasan bagi sektor manufaktur untuk terus konsisten berada pada zona ekspansif dan menguat di masa yang akan datang," ujarnya.
3. Rupiah masih berpotensi melemah di perdagangan besok
Seharian ini, rupiah bergerak pada rentang Rp15.637 hingga Rp15.666,5 terhadap dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), rupiah sudah terdepresiasi terhadap dolar AS sebesar 9,7 persen.
Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan Kamis (3/11/2022), nilai tukar rupiah masih berpotensi untuk melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.630-Rp15.700," tambahnya.