Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebutkan pernyataan Presiden AS, Donald Trump tentang penerapan tarif 25 persen pada mobil, farmasi, dan semikonduktor dalam beberapa bulan ke depan meningkatkan kekhawatiran pasar.
Trump juga mempertimbangkan tarif serupa untuk semua impor kayu ke AS, yang berpotensi memperburuk ketegangan perdagangan global dan memicu perang dagang baru dengan China.
Meskipun mengancam tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama, Trump tetap membuka kemungkinan kesepakatan dagang dengan China. Namun, keputusan sebelumnya untuk mengenakan tarif 10 persen terhadap China telah memicu respons keras dari negara tersebut.
Sementara itu, risalah rapat Federal Reserve (the Fed) pada 28-29 Januari menunjukkan sikap hati-hati para pejabat terhadap potensi tekanan inflasi akibat kebijakan perdagangan dan imigrasi AS. Mereka khawatir tarif yang diusulkan dapat mengganggu rantai pasokan global, meningkatkan biaya, dan mendorong inflasi.
"Ketidakjelasan seputar rencana Trump telah meningkatkan keraguan mereka untuk menerapkan pemotongan suku bunga pada tahun 2025," ujarnya.