Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixels.com/Karolina Grabowska

Jakarta, IDN Times - Kurs rupiah di pasar spot menguat tipis pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (11/1/2023). Rupiah ditutup di level Rp15.548,5 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah hanya menguat 21 poin atau 0,13 persen dibandingkan penutupan kemarin yang berada di level Rp15.570 per dolar AS. 

1. Mata uang di kawasan Asia kompak menguat

Berdasarkan data Bloomberg, mayoritas mata uang di kawasan Asia, menguat terhadap dolar AS. Won Korea mencatat kenaikan terbesar, yakni 0,57 persen, disusul pesso Filipina yang menguat 0,49 persen,  dan baht Thailand melonjak 0,27 persen.

Kemudian yen Jepang meningkat 0,19 persen,  dolar Singapura terkerek 0,14 persen, yuan China melesat 0,13 persen, dolar Taiwan melambung 0,07 persen, dolar Hong Kong positif 0,02 persen, dan rupee India naik 0,01 persen terhadap dolar AS.

2. Pasar ekspektasikan data inflasi AS Desember naik 3,2 persen (yoy)

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, pasar masih menunggu data penting inflasi konsumen AS nanti malam. Apalagi, pasar berekspektasi data consumer price index (CPI) pada Desember secara tahunan (year on year/yoy) akan naik 3,2 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,1 persen.

"Bila hasilnya demikian, tentunya bukan kabar baik bagi pendukung pemangkasan suku bunga acuan AS. Ini bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," ujar dia.

3. Investor wait and see tunggu data inflasi AS

Namun, membaiknya sentimen di pasar saham dengan indeks AS ditutup menguat semalam, bisa menahan penguatan dolar AS.

"Pasar bisa melepas dolar AS dan masuk ke indeks saham di pasar Asia hari ini," ucap Ariston.

Sementara itu, analis pasar uang, Lukman Leong sebelumnya menyampaikan bahwa mata uang Garuda masih akan dibuka datar dan investor cenderung wait and see karena menunggu data inflasi AS. 

Editorial Team