Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rupiah. (dok. BNI)
Ilustrasi rupiah. (dok. BNI)

Intinya sih...

  • Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 93 poin atau 0,57 persen.
  • Rupiah ditutup pada level Rp16.371 per dolar AS, naik dari Rp16.303 sehari sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Selasa (25/2/2025) sore.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp16.371 per dolar AS, amblas sebanyak 93 poin atau 0,57 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

1. Rupiah melemah tipis di kurs referensi Bank Indonesia

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami pelemahan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).

Pada Senin kemarin (24/2/2025), rupiah berada pada level Rp16.303 per dolar AS. Namun, pada hari ini, mata uang Garuda melemah menjadi Rp16.316 per dolar AS atau terdepresiasi 13 poin.

2. Muncul kekhawatiran investor terhadap eskalasi perang dagang

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong mengatakan, pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengenai penerapan tarif terhadap Meksiko dan Kanada sesuai jadwal. Kondisi tersebut, menurutnya, telah meningkatkan kekhawatiran investor terhadap eskalasi perang dagang.

"Trump mengatakan bahwa pengenaan tarif terhadap Meksiko dan Kanada akan sesuai jadwal," ujarnya.

3. Pasar pantau perkembangan dalam mengakhiri perang Rusia-Ukraina

Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi menilai perkembangan terbaru dalam upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

"Semua mata tertuju pada kemajuan pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang memasuki tahun keempatnya pada hari Senin," ujar dia.

Fokus pasar saat ini tertuju pada kemajuan pembicaraan damai, terutama menjelang pertemuan luar biasa para pemimpin Uni Eropa (UE) pada 6 Maret 2025, yang akan membahas dukungan tambahan untuk Ukraina dan jaminan keamanan di Eropa. Sementara itu, Trump telah memulai negosiasi dengan Rusia tanpa melibatkan Ukraina atau UE.

Editorial Team