Pasar keuangan kini menantikan data Non-Farm Payrolls (NFP) di AS, yang merupakan laporan bulanan yang diterbitkan Departemen Tenaga Kerja AS. Laporan tersebut mengukur perubahan jumlah pekerjaan di luar sektor pertanian di Amerika Serikat.
Data NFP akan diawasi dengan ketat. Sebab, the Fed masih membuka peluang untuk kenaikan suku bunga lagi tahun ini, meskipun langkah tersebut akan sangat bergantung pada laju inflasi dan pasar tenaga kerja.
"Meskipun para analis memperkirakan data pada hari Jumat akan menunjukkan penurunan tajam dalam jumlah gaji, angka tersebut telah melampaui ekspektasi selama enam dari sembilan bulan sejauh ini pada tahun 2023, yang mencerminkan pasar tenaga kerja AS yang kuat," tambahnya.
Meski itu, Ibrahim memproyeksikan bahwa mata uang rupiah masih akan menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (6/11/2023) di kisaran Rp15.680 hingga Rp15.750 per dolar AS.