Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan data terbaru AS menunjukkan ekonomi tetap kuat meski melambat sedikit, dengan inflasi September yang lebih tinggi dari perkiraan meredakan spekulasi pemangkasan suku bunga besar oleh Fed.
"Beberapa komentar yang cenderung agresif dari pejabat Fed juga mendorong dolar," ujar Ibrahim.
Di Timur Tengah, ketegangan meningkat dengan Israel memperluas serangan terhadap Hizbullah di Lebanon dan siap menargetkan militer Iran.
Dari China, data ekonomi yang lemah dan pertumbuhan ekspor yang melambat menekan sentimen pasar, meski stimulus baru dari Beijing dinilai kurang berdampak karena minimnya rincian.