Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi rupiah bergerak melemah dikarenakan sentimen data eksternal yang kuat seperti data manufaktur Amerika Serikat yang cukup bagus.
"Lalu Inggris juga melakukan lockdown ketiga. Jadi wajar rupiah melemah. Karena penguatan indeks dolar yg kuat. Sehingga pembukaan rupiah awalnya kuat tapi akhirnya melemah," kata Ibrahim kepada IDN Times, Selasa (5/1/2021).
Meski demikian, Ibrahim optimis rupiah akan ditutup menguat meski terbatas. Salah satunya karena sentimen pertemuan Bank Sentral AS yang akan membahas untuk mempertahankan suku bunga dan menggelontorkan stimulus.
"Ini akan jadi sentimen positif terhadap rupiah," katanya.