Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebut rilis data penjualan ritel AS yang tak terduga naik sebesar 0,1 persen pada Agustus, menunjukkan ekonomi Amerika tetap kuat, terutama di kuartal ketiga.
Hal itu memberikan sinyal Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mungkin tidak akan mengambil langkah agresif dalam kebijakan suku bunganya. Sebagian besar pasar memperkirakan The Fed akan memotong suku bunga, yang akan menjadi pemotongan pertama dalam lebih dari empat tahun.
Keputusan resmi terkait suku bunga The Fed akan diumumkan pada Rabu, diikuti oleh konferensi pers dari Ketua Fed Jerome Powell.
Kontrak berjangka menunjukkan peluang sebesar 63 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin, meningkat tajam dari 30 persen hanya seminggu lalu. Sementara itu, peluang pemotongan yang lebih moderat, yaitu 25 basis poin, berada di angka 37 persen.
"Data ekonomi lainnya pada hari Rabu tampaknya memberikan dukungan bagi Fed untuk tidak terlalu agresif dalam memangkas suku bunga," kata Ibrahim.