Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kurs dolar AS menguat terhadap rupiah. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi kurs dolar AS menguat terhadap rupiah. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tak berdaya melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (16/9/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah 57 poin atau 0,38 persen ke level Rp14.954,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini.

Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan pagi tadi, kurs rupiah melemah sebanyak 32,5 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.930 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat (16/9/2022), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.939 per dolar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada Kamis yang ada di level Rp14.899 per dolar AS. Dengan kata lain rupiah mengalami pelemahan.

2. Pelemahan rupiah dipengaruhi kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyoroti bank sentral AS, Federal Reserve yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin pada minggu depan. Kemudian Bank of England kemungkinan juga akan menaikkan suku bunganya untuk pertemuan ketujuh berturut-turut.

"Penilaian ekonomi yang suram ini telah membebani mata uang yang dianggap lebih berisiko, dengan dolar sebagai penerima manfaat utama," ujarnya, Jumat (16/9/2022).

3. Rupiah pekan depan diperkirakan masih akan berfluktuasi

Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan awal pekan depan, nilai tukar rupiah masih akan berfluktuasi, namun cenderung melemah.

"Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.940-Rp14.990," tambah Ibrahim.

Editorial Team