Jakarta, IDN Times - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyampaikan, bahwa langkah Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu, bertujuan untuk menjaga stabilitas rupiah.
Diketahui, penguatan dolar telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi ini pun berdampak terhadap melemahnya rupiah dan mata uang negara kawasan lainnya. Berdasarkan data Bloomberg hingga Senin (23/10/2023), pukul 14.00 WIB rupiah sudah menyentuh Rp15.930 per dolar AS.
"Ini menjadi dasar bagi kami dalam RDG terakhir, kami menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps menjadi 6 persen. Tujuannya untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah," tegasnya dalam acara Peluncuran Buku KSK No. 41, Senin (23/10/2023).