Chairman Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) untuk kelima kalinya tahun ini. (dok. YouTube Washington Post)
Menurut Perry pelemahan nilai tukar rupiah juga disebabkan oleh ketidakpastian global yang meningkat, utamanya berasal dari arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) dan eskalasi konflik antara Israel dengan Hamas.
Imbas dari ketidakpastian global yang meningkat, aliran modal asing keluar dari pasar negara berkembang termasuk Indonesia. Lantaran, investor memilih untuk mengalihkan dananya ke pasar keuangan negara maju yang dinilai lebih stabil, dengan imbal hasil aset yang kian meningkat.
Dalam catatan BI, aliran keluar modal asing (net outflows) dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan III 2023 sebesar 2,1 miliar dolar AS. Tekanan terhadap aliran modal asing terus berlanjut pada triwulan IV 2023 yang hingga 17 Oktober 2023 mencatat net outflows sebesar 0,4 miliar dolar AS.
"Berbagai perkembangan tersebut mendorong pembalikan arus modal dari negara emerging market economies ke negara maju ke aset yang lebih likuid, cash is the king," tutur Perry.