Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menilai, data ekonomi AS yang dirilis pada akhir pekan lalu menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja dan potensi kenaikan inflasi.
Tingkat pengangguran AS pada Januari turun menjadi 4 persen dari sebelumnya 4,1 persen, sementara kenaikan upah rata-rata meningkat 0,5 persen, lebih tinggi dari ekspektasi 0,3 persen. Selain itu, data ekspektasi inflasi juga naik signifikan dari 3,3 persen menjadi 4,3 persen.
"Hasil data ini tentu saja mendukung penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Pagi ini indeks dolar AS sudah di kisaran 108.35, dibandingkan Jumat pagi sebelumnya di kisaran 107.77," ujar Ariston.
Selain faktor ekonomi, ekspektasi pasar terhadap kemungkinan perang dagang akibat kebijakan kenaikan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump turut mendukung penguatan dolar AS.