Ilustrasi pipa gas. (Unsplash.com/Mike Benna)
Melansir dari Reuters, sekitar 50 persen kebutuhan gas Polandia diketahui berasal dari pasokan yang dikirim Rusia, yang membuat energi Polandia bergantung terhadap Rusia. Terkait hal tersebut Kementerian Iklim Polandia mengatakan pasokan gas negara tidak akan terganggu dan penggunaan konsumen tidak akan dibatasi.
Untuk mengatasi pengurangan gas pemerintah Polandia mengatakan dapat memperoleh gas melalui pipa Yamal, yang terhubung dari Lithuania dan Republik Ceko, dan akan mulai dibuka pada 1 Mei. Gas lainnya dapat diperoleh melalui tautan dengan Slovakia yang akan dibuka akhir tahun ini.
Polandia juga memiliki alternatif lainnya untuk memperoleh gas, yaitu pipa gas dari Norwegia, yang akan mulai dibuka pada Oktober tahun ini dan dapat mengantikan semua impor dari Rusia. Selain itu melalui terminal LNG di Swinoujscie di Laut Baltik dapat memproduksi gas alam sendiri.
Polandia diketahui tidak memperpanjang kesepakatan transit gas dengan Gazprom pada 2020. Sejak itu, penyedia gas Rusia harus mengikuti lelang untuk mengirimkan pasokan melalui pipa Yamal dari Belarus ke Polandia. Kontrak dengan Gazprom akan berakhir tahun ini dan Polandia berencana tidak akan memperpanjang kontrak.
Sementara itu, Bulgaria yang kebutuhan 90 persen ga alamnya berasal dari Gazprom, mengatakan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencari pasokan alternatif dan untuk saat ini penggunaan konsumen tidak akan dibatasi.